Percuma, Pemekaran tanpa Jatinangor
Salah satu tokoh pendidikan di Kab. Bandung, K.H. Mamat Chosowie menilai
pembentukan Kabupaten Bandung Timur bakal tidak ada artinya kalau tidak
memasukan kawasan Jatinangor kedalamnya.
“Apa yang akan di dapat dari Kab. Bandung Timur? Sampah dari industry
yang ada di Kab. Sumedang. Kecuali kalau bisa mendorong masyarakat di
kawasan Jatinangor untuk juga bergabung di Kabupaten Bandung Timur,”
Perintis sekolah Bina Muda di Cicalengka ini mengatakan, kalau serius
upaya untuk mendirikan Kabupaten Bandung Timur harus juga mendorong
bergabungnya kawasan tersebut. “Harus ada upaya-upaya yang simultan agar
KBT (Kabupaten Bandung Timur), benar-benar menjadi sebuah kawasan yang
maju, dan tidak seperti pemekaran daerah Kabupaten Bandung sebelumnya,”
tandasnya.
Kiai Mamat, panggilan akrab pria tersebut mengingatkan, untuk mendorong
Kabupaten Bandung Timur harus diperhitungkan segalanya sejak awal.
Karena jangan sampai setelah terwujud, maka “para pejuang” pemekaran itu
tidak punya akses politik maupun kekuasaan untuk mengendalikan daerah
yang dimekarkannya sesuai dengan tujuan pemekaran itu sendiri.
“Tujuan pemekaran itu kan untuk lebih mensejahterakan masyarakat,
memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan pemerintah daerah, dan
tentunya percepatan pembangunan. Nah, kalau mereka tidak punya akses,
bisa-bisa malah dimanfaatkan oleh para petualang politik saja,”
pesannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar